Pegawai BSIP Biogen Ikuti Pelatihan Pelayanan Prima Laboratorium
Lebih dari 20 pegawai Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BSIP Biogen) mengikuti pelatihan pelayanan prima laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2017 di Kantor BSIP Biogen Bogor, Selasa (3/10/2023). Pelatihan ini menghadirkan instruktur dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Muhammad Haekal Habibie. Pada kesempatan ini, Haekal menjelaskan banyak hal mengenai pentingnya pelayanan prima dan kepuasan pelanggan dalam sebuah layanan laboratorium.
Haekal menjelaskan, pelayanan prima laboraturium merupakan bagian dari pelayanan publik yang telah diatur dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2009, untuk itu layanannya harus sesuai dengan prinsip pelayanan publik, yakni partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, kemudahan akses, akuntabel, dan berkeadilan.
Pada laboratorium terakreditasi ISO 17025, terdapat dua produk yang dihasilkan, yakni sertifikat uji dan sertifikat kalibrasi. Untuk menjaga kualitas sertifikat, Haekal menekankan bahwa penyedia layanan harus memiliki sumber daya manusia (personel) yang kompeten dalam melaksanakan pelayanan. Selain personel, harus diperhatikan pula ruang/bangunan, peralatan, metode/prosedur kerja, dan sistem manajemen mutu agar kompetensi laboratorium meningkat.
Pelatihan ini dilaksanakan sehari penuh sejak pagi hingga sore. Kepala BSIP Biogen, Mastur Ph.D. menyambut baik kegiatan pelatihan karena dianggap sesuai dengan tugas dan fungsi instansi sebagai balai standardisasi. “BSIP Biogen saat ini mengampu dua topik penting, yakni bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian yang erat kaitannya dengan laboratorium. Tentu layanan prima laboratorium menjadi faktor penting untuk mendukung LSPro (lembaga sertifikasi produk)” kata Mastur.
Saat ini, BSIP Biogen menerapkan dua SNI, yakni SNI ISO/IEC 17025:2017 untuk layanan laboratorium pengujian dan SNI ISO/IEC 9001:2015 untuk sistem manajemen. (AB)