Manfaatkan Padi Varietas Biosalin di Lahan Eks Rob, Kota Pekalongan Siap Dukung Swasembada Pangan
Pemerintah Kota Pekalongan melaksakan panen padi varietas Biosalin Desa Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (14/11/2024). Melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Pekalongan, pemerintah setempat berhasil melakukan uji coba perdana penanaman padi varietas Biosalin di lahan sawah payau dan eks lahan terdampak rob dengan model Tabela (tanam benih langsung) di bantaran Desa Krapyak.
"Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Pemkot Pekalongan melalui Dinperpa bersama Kodim 0710/Pekalongan, BBPSI Biogen, dan Yayasan Tasnim. Awalnya kami merencanakan lahan demonstration pilot (demplot) ini seluas 5 hektar, namun ternyata lahan eks rob ini pada saat musim kemarau sangat ekstrem sekali sehingga untuk awal kita menanam seluas 1,2 hektar," ujar Kepala Dinperpa Pekalongan, Lili Sulistyawati.
Berdasarkan hasil ubinan dari BPS untuk padi Biosalin 1 dengan kadar salinitas 7 Part Per Milion (PPM), produktivitasnya dihitung sebesar 7,1 ton per hektar. Hal ini menunjukkan bahwa varietas padi Biosalin bisa tumbuh di lahan eks rob.
“Kami berharap kegiatan ini bisa memotivasi para petani Kota Pekalongan agar bisa mengelola lahan pertaniannya lebih produktif lagi dan meningkatkan kesejahteraan mereka dan masyarakat Pekalongan,” tambah Lili.
Kota Pekalongan memiliki 95 hektar lahan sawah yang sebelumnyatergenang rob kini sudah mengering dan menjadi potensi yang luar biasa untuk bisa dimanfaatkan kembali menjadi lahan sawah dalam rangka memproduksi pangan pokok untuk mendukung swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BSIP Biogen), Arif Surahman mengatakan bahwa salah satu permasalahan lahan sawah di pesisir pantai adalah kondisi salinitas, oleh karena itu, perlu diupayakan mendapatkan padi varietas unggul baru yang tahan terhadap salinitas tinggi, yakni menggunakan padi varietas Biosalin.
“Padi Biosalin ini sudah ditanam di sejumlah wilayah pantura seperti di kota Pekalongan, Bekasi, Banten, hingga Merauke. Di Pekalongan panen Biosalin mampu menghasilkan panen padi hingga 7,1 ton per hektar, ini hasil yang cukup luar biasa mengingat kondisi lahan yang sudah tidak tertangani selama 10 tahun,” ujar Arif.
Padi Biosalin merupakan varietas unggul yang dihasilkan BSIP Biogen dengan kelebihan dapat beradaptasi pada kondisi lahan pesisir dan air yang kadar garamnya tinggi. Padi Biosalin ini dirilis oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2020 dengan nama Biosalin 1 Agritan dan Biosalin 2 Agritan. Keunggulan dari padi Biosalin, yakni toleran terhadap salinitas, dan memiliki potensi hasil yang tinggi. Ini adalah padi yang merupakan terobosan dari BSIP Biogen yang menjadi Solusi bagi para petani didaerah pesisir.