BSIP Biogen Gelar FGD Penjaringan Masukan Usulan PNPS Tahun 2025
Program Nasional Perumusan Standar yang selanjutnya disingkat PNPS berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, adalah usulan rancangan SNI dari Pemangku Kepentingan yang akan dirumuskan secara terencana, terpadu, dan sistematis.
Dalam rangka penjaringan masukan untuk perumusan standar instrumen bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian tahun 2025, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BSIP Biogen) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di The Alana Hotel & Conference Center. Acara FGD ini diikuti oleh 60 peserta secara daring dan luring. Hadir dalam FGD antara lain perwakilan dari Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (Direktorat PSAKKPK BSN), Ketua, anggota, dan tim Sekretariat Komtek 65-21 Pengelolaan Sumber Daya Genetik Pertanian, Ketua, anggota, dan tim Sekretariat Komtek 19-07 Metode Uji Biomolekuler dan Bioteknologi, tim konseptor, perwakilan stakeholder baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta, (11/9/2024).
Kepala BSIP Biogen memberikan sambutan dan membuka acara. Dalam sambutannya Arif Surahman, Ph.D. menjelaskan FGD merupakan tahapan yang harus dilalui untuk menjaring masukan terkait usulan PNPS tahun 2025, yaitu dua rancangan standar instrumen bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian. Harapannya usulan yang diajukan oleh BSIP Biogen dapat ditetapkan oleh Kepala BSN sebagai PNPS tahun 2025.
Direktur PSAKKPK BSN yang dalam hal ini diwakili oleh Katimker Pengembangan Standar Pertanian Nindya Malvins Trimadya, S.TP., M.Si., menyampaikan bahwa usulan PNPS akan dibuka pada Bulan Oktober. Standar yang akan dirumuskan harapannya ada penggunanya, oleh karenanya dalam proses perumusannya diawali dengan masukan stakeholder. Salah satu evaluasi yang dilakukan terhadap usulan PNPS yang masuk ke BSN adalah kesesuaian dengan ruang lingkup komtek dan tidak adanya duplikasi. Bila diperlukan dalam proses perumusan melibatkan komtek lain. Selain itu juga disampaikan perlunya mempelajari referensi standar internasional untuk memperkaya substansi SNI agar metode yang ditetapkan bisa diterima kalangan internasional.
Pemaparan rancangan standar instrumen bioteknologi pertanian disampaikan oleh Kepala BSIP Biogen sekaligus ketua tim konseptor RSNI, dan pemaparan rancangan standar instrumen sumber daya genetik pertanian oleh Nur Azizah, S.Si., M.Si. selaku anggota tim konseptor. Acara dilanjutkan dengan diskusi. Dengan partisipasi aktif peserta FGD, akan memperkaya muatan substansi usulan PNPS BSIP Biogen. (MHZ)